Sejarah Singkat Kerajaan Goryeo



Sejarah Singkat Kerajaan Goryeo

Kerajaan Goryeo merupakan Kerajaan yang memegang peranan paling penting bagi sejarah Korea. Kerajaan Goryeo merupakan cikal bakal Korea itu sendiri. Kini kita mengetahui bahwa di semenanjung Korea telah berdiri dua negara yaitu Korea Utara dan Korea Selatan yang secara bahasa, adat dan budaya sebenarnya sama, tetapi mereka hanya dibedakan oleh ideologi, dimana Korea Utara dengan ideologi Komunisnya sedangkan Korea Selatan dengan ideologi Liberal.

Kondisi Korea yang kini terbelah dua, tidak sama dengan kondisi masa lampau Korea dimana dulu mereka adalah bagian yang sama. Lagipula, perpecahan antar Korea baru terjadi paska berakhirnya perang saudara tidak lama selepas perang dunia kedua. Intinya sebenarnya perpecahan Korea yang membuat mereka terpisah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan bukanlah tujuan utama bagi elit politik di Korea pada masa krisis Korea. Tetapi perpecahan antar Korea itu ialah solusi terakhir dan terbaik agar tidak terjadi perang saudara yang berkepanjangan.

Karena Korea Utara dan Korea Selatan memiliki bahasa dan budaya yang sama, tentulah hal ini juga bermula dari suatu akar sejarah yang sama. Korea Utara dan Korea Selatan berbagi kenangan sejarah yang sama yaitu kegemilangan Kerajaan Goryeo.

 
Kerajaan Goryeo berdiri diantara tahun 918M-1392M, padanan kata “Goryeo” ini biasa juga disebut “Koryo” yang lama kelamaan menjadi sebuah nama istilah untuk menyebutkan kawasan Timur Laut Cina itu yaitu “Korea”. 


Kerajaan Goryeo didirikan oleh seorang yang bernama Taejo Wang Geon setelah berhasil mempersatukan Tanah Semanjung dibawah kepemimpinannnya. Taejo berhasil menaklukkan Kerajaan Silla dan Hubaekje. Dengan berhasilnya Taejo Wang Geong menaklukkan Silla berarti Taejo telah sekaligus meredam pengaruh kekuasaan Cina di Semenanjung Timur Laut. Dengan demikian berdirilah Kerajaan Goryeo dibawah semangat Regional yang baru. 

Kerajaan Goryeo sendiri merupakan istilah baru yang lebih populer paska penyatuan Kerajaan di Korea, sebelumnya Kerajaan Goryeo merupakan Kerajaan Gogoryeo namun setelah Kerajaan ini berhasil menganeksasi seluruh Semenanjung. Istilah Gogoryeo terpinggirkan dan digantikan dengan istilah Goryeo.

Goryeo yang telah bersatu ini dikemudian hari akhirnya harus menemui masa suram ketika bangsa Mongol dan Dinasti Yuan (Manchuria : kini bagian dari Mongolia, China dan Rusia) terus menerus mengancam eksistensi Kerajaan mereka. Hal ini membawa keadaan lebih parah ketika terjadi perang saudara dan menyebabkan Raja terakhir Goryeo yaitu Raja Gongyang digulingkan oleh Joseon yang kemudian menggantikan Dinasti Goryeo menjadi dinasti Joseon. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Kerajaan Goryeo, namun begitu Kerajaan Goryeo merupakan pondasi awal bagi bangsa Korea, karena persatuan Korea mulai terbentuk dan semakin kokoh pada era Kerajaan Goryeo ini. 

Agama Budha dan Konfusius telah menjadi jalur religi yang penting bagi peradaban Kerajaan Goryeo. Bahkan dikatakan Islam telah sampai ke Korea pada tahun 1024 Masehi atau pada masa masih berdirinya Kerajaan Goryeo. Ini membuktikan Kerajaan Goryeo telah memiliki pandangan religius yang kokoh serta hubungan internasional yang luas. Namun sayang-nya serangan Mongol dan Dinasti Yuan memendam perkembangan Kerajaan Goryeo. Walau begitu, Kerajaan Goryeo adalah Kerajaan yang memiliki peran paling penting dalam perjalanan sejarah Korea. Boleh dikatakan hampir tidak ada Korea jika tidak ada Kerajaan Goryeo.